Cakupan Belum Capai Target, Imunisasi HPV di Bulukumba Diperkuat dengan Edukasi Sekolah

SimpulNusantara.com_Bulukumba, Upaya pencegahan kanker serviks melalui imunisasi Human Papillomavirus (HPV) terus digencarkan di Kabupaten Bulukumba. Meski cakupan imunisasi sudah mencapai 88,9 persen pada 2024, angka tersebut masih berada di bawah target nasional sebesar 90 persen. Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah daerah bersama mitra pembangunan memperkuat strategi edukasi lintas sektor.

 

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab kematian tertinggi bagi perempuan. Di Indonesia, penyakit ini menempati urutan kedua terbanyak menyerang perempuan, dengan lebih dari 36.000 kasus baru dan sekitar 21.000 kematian setiap tahun. Berdasarkan data Global Cancer Observatory WHO tahun 2020, sekitar 57 perempuan meninggal setiap hari akibat kanker ini.

 

Padahal, kanker serviks dapat dicegah sejak dini melalui imunisasi HPV yang kini telah tersedia secara gratis untuk siswi kelas 5 dan 6 sekolah dasar melalui program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) setiap Agustus. Namun, pelaksanaan di lapangan masih menghadapi kendala, terutama karena kurangnya pemahaman masyarakat dan beredarnya informasi keliru seputar vaksin.

 

Sebagai respons, UNICEF Indonesia bersama Portkesmas, Pokja RCCE, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba menggelar pertemuan koordinasi lintas sektor di Gedung Pinisi, Rabu 18/06/2025.

 

Pertemuan ini melibatkan 55 kepala sekolah dengan cakupan imunisasi rendah dan lima puskesmas yang bertugas memberikan layanan.

 

Kegiatan ini menjadi bagian dari program Jaga Bersama tahap kedua, yang berfokus pada edukasi langsung di sekolah dan komunitas. Tahun sebelumnya, inisiatif ini telah menghasilkan modul pelatihan, panduan edukasi, pelatihan komunikator, dan kegiatan advokasi.

 

“Kami ingin memastikan seluruh anak perempuan di Kabupaten Bulukumba mendapatkan perlindungan yang setara. Imunisasi HPV adalah langkah sederhana namun berdampak besar untuk mencegah kanker serviks,” ujar Faizal Johar Pasmar, S.KM., M.Kes., Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Bulukumba.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bulukumba Andi Buyung Saputra menekankan pentingnya peran sekolah dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi.

 

“Guru adalah ujung tombak dalam edukasi kesehatan. Kolaborasi kuat antara sekolah dan puskesmas sangat penting untuk meningkatkan partisipasi orang tua,” Jelasnya.;

 

UNICEF Indonesia juga menyoroti pentingnya edukasi berbasis bukti dan budaya lokal dalam mengatasi keraguan masyarakat.

 

“Setiap anak berhak tumbuh sehat dan bebas dari ancaman penyakit. Melalui Jaga Bersama, kami mendampingi daerah untuk mengedukasi dengan pendekatan yang sesuai dengan karakter masyarakat,” ujar Rizky Ika Syafitri, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia.

 

Sejak diluncurkan tahun lalu, Jaga Bersama telah melatih 36 komunikator lokal yang terdiri dari guru, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, dan remaja. Mereka menggunakan pendekatan Komunikasi Antar Pribadi (KAP) untuk menyampaikan pesan kesehatan yang efektif di lingkungan masing-masing.

 

Dukungan aktif juga datang dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bulukumba yang berkomitmen memperluas edukasi ke lembaga pendidikan berbasis keagamaan.

 

“Kami siap memfasilitasi edukasi di madrasah. Anak-anak di lembaga pendidikan keagamaan juga harus mendapatkan perlindungan yang sama,” tegas H. Misbah, S.Ag., M.A., Kepala Kemenag Bulukumba.

 

Direktur Eksekutif Portkesmas, Basra Amru, menekankan bahwa keberhasilan imunisasi sangat bergantung pada kepercayaan masyarakat.

 

“Edukasi tidak bisa menunggu layanan dimulai. Kita harus hadir lebih awal, menjawab keraguan, dan membangun pemahaman yang kuat,” ujarnya.

 

Tahap kedua Jaga Bersama akan difokuskan pada pendampingan intensif di sekolah-sekolah dengan cakupan rendah, sekaligus mengatasi tantangan hoaks dan ketimpangan informasi tentang imunisasi di masyarakat.

 

Inisiatif ini menjadi contoh nyata kolaborasi multipihak pemerintah, lembaga pendidikan, tokoh agama, komunitas, organisasi masyarakat sipil, dan mitra pembangunan dalam memperkuat sistem kesehatan masyarakat berbasis pencegahan.

 

Tentang Portkesmas:

Portal Kesehatan Masyarakat (Portkesmas) adalah organisasi non-pemerintah dan kepemudaan yang bergerak di bidang kesehatan masyarakat. Sejak 2024, Portkesmas didukung UNICEF Indonesia dalam menjalankan program Jaga Bersama untuk meningkatkan cakupan imunisasi anak melalui pendekatan edukatif yang melibatkan tenaga kesehatan, guru, remaja, dan tokoh masyarakat.

Selengkapnya: www.portkesmas.com