SimpulNusantara.com_Bulukumba, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Bulukumba (Caretaker), Syafruddin Mualla, membeberkan strategi jitu untuk menjadikan Bulukumba sebagai destinasi investasi unggulan di wilayah selatan Sulawesi. Dalam forum diskusi bersama para pelaku usaha, Minggu (14/7/2025), Syafruddin menegaskan bahwa potensi Bulukumba sangat besar, namun masih membutuhkan perencanaan dan kerja sama lintas sektor agar menarik bagi investor, baik domestik maupun internasional.
“Kita punya laut, punya wisata, punya hasil bumi yang luar biasa. Tapi kalau tidak disiapkan secara terarah, sulit bagi orang untuk datang membawa investasi,” ujar Syafruddin.
Saat ini, Bulukumba belum masuk dalam lima besar daerah tujuan investasi di Sulawesi Selatan. Daerah seperti Bantaeng, Luwu Timur, dan Makassar masih mendominasi peta investasi di provinsi ini. Meski demikian, Syafruddin optimistis bahwa Bulukumba mampu mengejar ketertinggalan.
“Dengan kesiapan kawasan dan dorongan bersama, Bulukumba sangat bisa bersaing. Asalkan kita semua punya komitmen dan arah yang sama,” tegasnya.
Dalam paparannya, Syafruddin mengungkapkan empat strategi utama yang menjadi kunci untuk menarik minat investor ke Bulukumba:
1. Master plan yang Terintegrasi
KADIN tengah merancang dua proyek besar: Maritime Estate Bulukumba dan Agro Estate, sebagai kawasan industri dan pertanian terintegrasi yang siap menarik investasi skala besar.
2. Lahan dan Perizinan yang Siap dan Mudah
Penyediaan lahan siap bangun dan penyederhanaan proses perizinan menjadi faktor penting agar investor tidak terbebani saat hendak memulai usaha.
3. Model Kerja Sama yang Fleksibel
KADIN mendorong berbagai skema kerja sama, baik melalui Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) maupun skema Business to Business (B2B) langsung antar pelaku usaha.
4. Promosi Daerah yang Konsisten
Ajang seperti Bulukumba Investment Forum dan Tourism Expo menjadi media efektif untuk memperkenalkan potensi daerah secara luas kepada investor dan mitra global.
“Kita juga tekankan pentingnya perizinan lewat OSS (Online Single Submission) berjalan optimal. Investor butuh kepastian, dan pelaku usaha lokal harus bisa berkembang bersama,” tambahnya.
Sebagai Wakil Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan sekaligus pengurus KADIN Indonesia Pusat, Syafruddin aktif menjalin komunikasi dengan calon mitra dari luar negeri, termasuk dari kawasan Timur Tengah dan negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).
“Ada ketertarikan besar dari investor asing, khususnya di sektor pariwisata bahari, pertanian organik, dan industri hilir. Tinggal bagaimana kita menyiapkan ekosistem yang mendukung,” jelasnya.
Dengan semangat kolaborasi, Syafruddin meyakini Bulukumba memiliki peluang besar menjadi pusat industri baru di Sulsel. Ia menilai, jika semua elemen bersinergi – mulai dari pemerintah, pelaku usaha, akademisi, hingga masyarakat – maka kebangkitan ekonomi daerah hanya tinggal menunggu waktu.
“Kalau kita siapkan semuanya dengan serius dan terencana, bukan tidak mungkin Bulukumba akan menjadi gerbang investasi dan menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat,” pungkasnya.